Bagi banyak orang, televisi bukan sekadar media hiburan, melainkan juga media untuk memperoleh informasi. Melalui TV, mereka dapat memperoleh kabar terkini, tidak cuma dari lokal, melainkan juga dari seluruh dunia. Di pasaran sendiri, sudah ada banyak merk TV yang dapat dipilih untuk menemani hari-hari Anda di rumah, termasuk Polytron, Brand lokal ini sudah menyediakan banyak tipe televisi, salah satunya dengan layar 32 inch, yang dijual dengan harga jutaan rupiah per unit. Televisi dapat dikatakan sebagai media telekomunikasi yang digunakan untuk mentransmisikan gambar bergerak dalam monokrom hitam putih, atau berwarna, dan dalam dua atau tiga dimensi dan suara. Istilah ini bisa merujuk pada pesawat televisi, acara televisi, atau media transmisi televisi. Televisi juga merupakan media massa untuk periklanan, hiburan, berita, dan olahraga. Hadir dalam bentuk eksperimental mentah pada akhir 1920-an, setelah Perang Dunia II, penyiaran TV hitam-putih yang disempurnakan menjadi populer di Inggris Raya dan Amerika Serikat. Sejak saat itu, perangkat televisi menjadi hal yang biasa di rumah, bisnis, dan institusi. Selama tahun 1950-an, televisi merupakan media utama untuk memengaruhi opini publik.[1] Pada pertengahan 1960-an, siaran berwarna diperkenalkan di AS dan sebagian besar negara maju lainnya. Penggantian layar besar awal, tabung sinar katoda tegangan tinggi CRT dengan teknologi alternatif panel datar yang ringkas, hemat energi, seperti LCD baik lampu latar fluorescent dan LED, layar OLED, dan layar plasma adalah revolusi perangkat keras yang dimulai dengan monitor komputer pada akhir 1990-an. Kemudian, pada akhir dekade pertama tahun 2000-an, transmisi televisi digital sangat populer. Perkembangan lain adalah perpindahan dari televisi definisi standar SDTV 576i, dengan 576 garis resolusi interlaced dan 480i ke televisi definisi tinggi HDTV, yang memberikan resolusi yang jauh lebih tinggi. HDTV dapat ditransmisikan dalam berbagai format, termasuk 1080p, 1080i, dan 720p . Sejak 2010, dengan penemuan televisi pintar, televisi Internet meningkatkan ketersediaan program televisi dan film melalui layanan video streaming seperti Netflix , Amazon Video , iPlayer, dan Hulu. Sebagian besar perangkat TV yang dijual pada dekade 2000-an adalah panel datar, terutama LED. Lalu, sejumlah pabrikan besar mengumumkan penghentian TV CRT, DLP, plasma, dan bahkan LCD dengan lampu latar neon, pada pertengahan 2010-an, untuk kemudian diganti LED. Dalam waktu dekat, LED juga segera digantikan secara bertahap oleh OLED. Selain itu, produsen besar telah mengumumkan bahwa mereka akan semakin banyak memproduksi TV pintar. Smart TV dengan fungsi internet dan web terintegrasi telah menjadi bentuk dominan televisi pada akhir 2010-an. Di Indonesia sendiri, berdasarkan survei ac Nielsen, 61 sampai 91 persen masyarakat masih suka menonton televisi.[2] Hasil ini lebih lanjut dijelaskan bahwa hampir 8 dari 10 orang dewasa di kota-kota besar menonton televisi setiap hari dan 4 dari 10 orang mendengarkan radio. Survei tersebut menunjukkan bahwa televisi merupakan aktivitas utama masyarakat yang seakan tidak bisa ditinggalkan. Polytron Merk Mana? Ilustrasi emblem logo Polytron sumber bukalapakBagi mereka yang ingin memiliki televisi, sudah ada banyak merk yang dapat dipilih sesuai kebutuhan dan anggaran. Jika mengidolakan brand asing, sejumlah nama yang cukup populer antara lain LG, Samsung, Sony, Panasonic, hingga Sharp. Sementara, apabila ingin memakai produk lokal, salah satu yang sudah terkenal adalah Polytron. Umumnya, masyarakat menyangka bahwa Polytron adalah brand asal luar negeri. Padahal, ini adalah merk asli Indonesia yang berpusat di Kudus, tepatnya di Desa Krapyak. Semua proses pembuatan, pengembangan, perakitan, hingga desain produk dilakukan perusahaan di tempat tersebut sejak 8 September 1975 silam. Seiring perkembangan merk dan produk, Polytron saat ini setidaknya telah memiliki tiga pabrik di kawasan Jawa Tengah. Pabrik pertama berada di Desa Krapyak, Kudus, dengan luas m2, yang khusus memproduksi TV, handphone, AC, audio, dispenser, dan DVD Player. Kemudian, pabrik kedua terletak di Sidorekso, Kudus, dengan luas m2 dan hanya memproduksi speaker. Sementara, pabrik ketiga berlokasi di Sayung, Kudus, dengan luas m2, yang memproduksi lemari es dan mesin cuci. Dikutip dari situs resminya, Polytron memproduksi tiga tipe televisi, yakni 4K Ultra HD, Cinemax Soundbar, dan Smart TV. Masing-masing kategori tersebut masih dibagi lagi menjadi beberapa model televisi, yang kebanyakan sudah dibekali dengan layar LED dan berukuran besar. Berikut tipe televisi yang telah diproduksi Polytron. Varian TV Polytron TV Polytron sumber 4K UHD TV. Perusahaan mendeskripsikan perangkat ini dengan kalimat Turns Light into Perfect Color’. Smart 4K Ultra HD TV dengan Quantum Dot Technology, yang diklaim menghasilkan spektrum warna yang lebih luas, sehingga tampilan gambar di TV Anda menjadi lebih hidup dan memberikan pengalaman menonton yang menakjubkan. Produk ini tersedia dalam ukuran 65 inch dan 75 Inch. Polytron 4K Ultra HD LED TV. Dikatakan menampilkan gambar dalam detail dan warna yang memanjakan mata, sehingga memberikan pengalaman menonton yang menakjubkan. Produk ini tersedia dalam ukuran 55 inch. Smart Cinemax Soundbar. Disebutkan sebagai satu-satunya LED TV Soundbar dengan Smart Android TV yang memproduksi suara menggelegar. Dilengkapi dengan konten hiburan dari MOLA TV, juga mendukung aplikasi populer seperti Netflix, Disney+ Hotstar, dan YouTube. Model ini tersedia dalam ukuran 32 inch dan 43 inch. Polytron Smart TV Android Series. Ini adalah Smart TV dengan Android Operating System yang sudah dilengkapi dengan MOLA TV. Anda bisa menikmati beragam konten hiburan melalui MOLA TV, YouTube, juga mendukung aplikasi Disney+ Hotstar yang dapat diunduh pada Google Play Store. Varian ini tersedia dalam ukuran 32 inch, 40 inch, 43 inch, dan 50 inch. Cinemax Soundbar. LED TV Cinemax Soundbar diklaim sebagai satu- satunya LED TV yang sudah dilengkapi dengan soundbar dan subwoofer. Konsumen bisa meningkatkan pengalaman menonton dengan LED TV Cinemax Soundbar, karena punya suara menggelegar. Produk ini hadir dalam ukuran 24 inch, 32 inch, 40 inch, 43 inch, 50 inch, dan 55 inch. Cinemax Series. LED TV Cinemax dengan speaker tower-nya dikatakan dapat menghadirkan hiburan favorit dengan sangat nyata dan berkualitas bioskop di rumah Anda. Nikmati hiburan favorit Anda dengan LED TV sesungguhnya. Produk ini dipasarkan dalam ukuran 24 inch, 32 inch, 40 inch, dan 43 inch. Jika Anda tertarik memiliki TV keluaran Polytron, tidak sulit mendapatkan produk tersebut. Pasalnya, Anda sudah bisa membelinya di berbagai toko perlengkapan elektronik terdekat atau bisa melalui situs jual beli online. Harga yang dipatok bervariasi, tergantung tipe dan ukuran layar. Sebagai referensi, berikut kisaran harga TV Polytron dengan layar 32 inch. TV Polytron 32 inch LED sumber lazadaTipe TV Polytron Harga Polytron 32 inch LED TV PLD32D1550 Polytron 32 inch LED TV PLD32D1852 Polytron 32 inch LED TV PLD32D7511 Polytron 32 inch LED TV PLD32D7520 Polytron 32 inch LED TV PLD32D1500 Polytron 32 inch LED TV PLD32D9505 Polytron 32 inch LED TV PLD32V7510 Polytron 32 inch LED TV PLD32T7511 Polytron 32 inch LED TV PLD32T1850 Polytron 32 inch LED TV PLD32T1500/S Polytron 32 inch LED TV 32T7511TY Polytron 32 inch LED TV PLD32T1550 Polytron 32 inch LED TV PLD32T1506 Polytron 32 inch LED TV PLD32TS1503 Polytron 32 inch LED TV PLD32B1550 Polytron 32 inch LED TV PLD32B1551 Polytron 32 inch LED TV PLD32B8951 Polytron 32 inch LED TV PLD32S1503 Polytron 32 inch LED TV PLD32T711 Harga TV Polytron dengan layar 32 inch di atas kami rangkum dari berbagai sumber, termasuk sejumlah toko perkakas elektronik dan situs jual beli online. Perlu Anda catat bahwa harga televisi Polytron tersebut tidak mengikat dan dapat berubah sewaktu-waktu. Untuk informasi lebih lengkap, Anda bisa datang ke toko perangkat elektronik terdekat di kota Anda. [1] Diggs-Brown, Barbara. 2011. Strategic Public Relations Audience Focused Practice. Cengage Learning, hlm. 48 [2] Fardiah, Dedeh. 2004. Format Tayangan Televisi sebagai Media Pendidikan Kualitas Bangsa. Mimbar Jurnal Sosial dan Pembangunan, Vol. 204 525-539.